Sensitivitas Model Pemilihan Moda Angkutan Umum (Studi Kasus Rute Meulaboh - Medan)
Abstract
Jenis moda angkutan umum luar kota yang resmi tersedia adalah mini bus, moda ini sudah mulai ditinggalkan karena kehadirian moda travel dengan pelayanan relatif lebih baik dan tarif lebih mahal.
Permasalahannya adalah bayak pelaku perjalan yang memilih moda travel dibanding moda min bus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu model pemilihan moda dan analisis sensitivitas model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih jenis moda angkutan umum pada rute Meulaboh - Medan. Perumusan prilaku pelaku perjalanan dalam memilih moda disusun dengan teknik Stated Preference berbentuk kuisoner, yang di analisis mengunakan regresi linier berganda untuk mendapatkan persaman utilitas yang kemudian di subtitusi ke dalam fungsi binomial logit, selanjutnya persamaan model ini dianalisis sensitivitasnya.Dari hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh persamaan utilitas dengan variabel-variabel: selisih tarif (X1), selisih waktu tempuh (X2), selisih waktu tunggu (X3) yang secara signifikan mempengaruhi responden dalam pemilihan moda. Dari hasil analisis sensitivitas model pemilihan moda maka nilai pobabilitas pemilihan moda mini bus pada kondisi eksisting sebesar 27%. Untuk meningkatkan probabilitas terpilihnya moda mini bus menjadi 80%, dapat dilakukan dengan menaikan selisih tarif menjadi sebesar Rp. 50.000,- hal ini berarti tarif moda mini bus harus lebih murah Rp. 50.000,- atau tarif travel menjadi lebih mahal Rp.50.000,-.
Permasalahannya adalah bayak pelaku perjalan yang memilih moda travel dibanding moda min bus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu model pemilihan moda dan analisis sensitivitas model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih jenis moda angkutan umum pada rute Meulaboh - Medan. Perumusan prilaku pelaku perjalanan dalam memilih moda disusun dengan teknik Stated Preference berbentuk kuisoner, yang di analisis mengunakan regresi linier berganda untuk mendapatkan persaman utilitas yang kemudian di subtitusi ke dalam fungsi binomial logit, selanjutnya persamaan model ini dianalisis sensitivitasnya.Dari hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh persamaan utilitas dengan variabel-variabel: selisih tarif (X1), selisih waktu tempuh (X2), selisih waktu tunggu (X3) yang secara signifikan mempengaruhi responden dalam pemilihan moda. Dari hasil analisis sensitivitas model pemilihan moda maka nilai pobabilitas pemilihan moda mini bus pada kondisi eksisting sebesar 27%. Untuk meningkatkan probabilitas terpilihnya moda mini bus menjadi 80%, dapat dilakukan dengan menaikan selisih tarif menjadi sebesar Rp. 50.000,- hal ini berarti tarif moda mini bus harus lebih murah Rp. 50.000,- atau tarif travel menjadi lebih mahal Rp.50.000,-.
Full Text:
PDFReferences
Black, J.A., 1981. Urban Transport Planning: Theory and Practice.London: Cromm Helm.
Khisty, C. Jotin. and Lall B. Kent, 2003. Transportation Engginering An Intruduktion, 3rd Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Nazir,M.,1988.MetodePenelitian, Ghalia, Jakarta.
Manheim,ML, 1979. Foundamentals of transportation System Analysis, Volume 1, Basic Concept, Mit Press.
Ortuzar, J.D. and Willumsen, L.G. 2002.Modelling Transport, Second Edition, Jhon Wiley & Son Ltd, New York.
Sarjono dan Julianti, 2011, SPSS vs Lisrell, Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset, Salemba Empat, Jakarta.
Tamin ,O Z., 2008. Perencanaan, Permodelan dan Rekayasa Transportasi, ITB, Bandung.
DOI: https://doi.org/10.35308/jts-utu.v2i1.331
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Teknik Sipil