Kekuatan Hukum Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2023 tentang Petunjuk Bagi Hakim dalam Mengadili Perkara Permohonan Pencatatan Perkawinan Antar-Umat yang Berbeda Agama dan Kepercayaan
Abstract
The issuance of Supreme Court Circular Letter (SEMA) Number 2 of 2023 concerning Instructions for Judges in Adjudicating Cases on Applications for Registration of Marriages Between People of Different Religions and Beliefs has caused pros and cons reactions in society, in essence in this SEMA applications for registration of marriages between different religions cannot be granted by the Court, this is of course contrary to Supreme Court Decision Number 1400 K/Pdt/1986 which states that differences in the religion of prospective husband and wife are not prohibited in marriage, and also contradicts the content in the Elucidation of Article 35 letter a of Law Number 23, 2006 concerning Population Administration, where it is explained that the Court can determine marriages between people of different religions. This research aims to determine the position and legal strength of SEMA in the hierarchical system of statutory regulations. This research method uses normative juridical with a statutory approach. The research results show that the position of SEMA Number 2 of 2023 is under the law and its legal force cannot erase or revoke articles in the Population Administration law, even though SEMA Number 2 of 2023 contains the same material as Article 2 paragraph (1 ) and Article 8 letter f of Law Number 1 of 1974 concerning Marriage, but can only revoke legal products issued by the Supreme Court, so with the issuance of SEMA this automatically revokes Supreme Court Decision Number 1400 K/Pdt/1986. The binding legal power of SEMA is not directly legally binding, but contains legal relevance aimed at the Judicial body under the Supreme Court, thus closing the door for the Court to grant Applications for Registration of Interfaith marriage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku:
Cahyadi I.A., 2014, Jurnal Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Dalam Hukum Positif Di Indonesia, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Malang
Ediwarman, 2015, Monograf Metodologi Penelitian Hukum, PT Soft Media, Medan.
Panggabean H.P., 2001, Fungsi Mahkamah Agung dalam Praktik SehariHari. Sinar Harapan, Jakarta.
Asshiddiqie J., 2010, Perihal Undang-Undang, Rajawali pers, Jakarta
Hadjon P.H., 1993, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Marzuki P.M., 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Ridwan, 2014, Diskresi & Tanggung Jawab Pemerintah, FH UII Press, Yogyakarta
Ridwan H.R., 2011, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, Rajawali Press, Jakarta
Ali Z., 2014, Metode Penelitian Hukum, Cet. 5, Sinar Grafika, Jakarta
Jurnal Ilmiah:
Yuniagara R., Purnama E., Sjafei M.S., 2017, Kekuatan Hukum Mengikat Sema No.
Tahun 2014 Tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 19 (1)
Mursalin A., 2023, Legalitas Perkawinan Beda Agama: Mengungkap Disparitas Putusan Pengadilan di Indonesia, Undang: Jurnal Hukum, Vol. 6 (1)
Situmorang F., Sinaulan R., Ismed M., 2023, Kajian Hukum Tentang Kedudukan SEMA Nomor 1 Tahun 2022 Atas Undang-Undang Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004, Jurnal Studi Interdisipliner Perspektif, Vol, 22 (2)
Ardiansyah M.K., 2020, Pembaruan Hukum Oleh Mahkamah Agung Dalam Mengisi Kekosongan Hukum Acara Perdata Di Indonesia, Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, Vol.14 (2)
Santoso R.A., Jaelani E., Rosidin U., 2023, Kedudukan dan Kekuatan Hukum Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) dalam Hukum Positif Hukum Indonesia, Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum, Vol. 1 (4)
Gumbira S.W., 201 6, Problematika Peninjauan Kembali dalam Sistem Peradilan Pidana Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi dan Pasca SEMA RI No. 7 Tahun 2014 (Suatu Analisa Yuridis dan Asas-Asas dalam Hukum Peradilan Pidana), Jurnal Hukum & Pembangunan Vol. 46 (1)
Sumber Internet:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/kedudukan-sema-terhadap-suatuundang-undang-lt5da3d5db300a9/ diakses tanggal 5 Oktober 2023
https://www.hukumonline.com/berita/a/sema-dibuat--sema-dicabutlt5188a2dc3b4ba/ diakses tanggal 6 Oktober 2023
https://rejabar.republika.co.id/berita/ryawyw396/sema-beredar-praktik-nikahbeda-agama-masih-banyak diakses tanggal 6 Oktober 2023
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1975 tentang Perkawinan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1400 K/Pdt/1986 tanggal 20 Januari 1989
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2023 tentang Petunjuk Bagi Hakim Dalam Mengadili Perkara Permohonan Pencatatan Perkawinan Antar-Umat yang Berbeda Agama dan Kepercayaan, 17 Juli 2023
DOI: https://doi.org/10.35308/jic.v7i1.8462
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muharrir Muharrir, Jefrie Maulana, Muhammad Nahyan Zulfikar
p-ISSN: 2614-5723 I e-ISSN: 2520-6617 I DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6282214066169 l +6285277034555
is licensed under a Attribution 4.0 International License