KINERJA PRODUKSI DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN GURAMI (Osphronemus goramy) YANG DIBERI DOSIS INFUSA TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza Roxb)
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Hafifudin. 2004. Potensi antibakteri daun kirinyuh (Choromolaena odorata) untuk pengobatan penyakit cacar pada ikan gurami (Osphronemous gourmy) yang disebabkan bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 53 hal (tidak dipublikasikan).
Insana, N. & Wahyu, F. 2015. Subtitusi tepung temulawak (Curcuma xanthorhiza sp) pada pakan dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmu Perikanan. 4(2): 381-391.
Koesdarto, S. 2001. Model pengendalian siklus infeksi Toxocariasis dengan fraksinasi minyak atsiri rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Robx) di Pulau Madura. J. Penelitian Media Eksakta. 2(1) : 17-21.
Ling, OB., Widjaja, Y., Puspa, S. 1985. Beberapa aspek islolasi, identifikasi, dan penggunaan komponen Curcuma xanthorriza Robx dan Curcuma domestika Val. Di dalam: Symposium Nasional Temulawak. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.
Sari, NW., Lukistyowati, I., Aryani, N. 2012. Pengaruh pemberian temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap kelulushidupan ikan mas (Cyprinus carpio L) setelah di infeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 17(2): 43-59.
Sastroamidjojo, S. 2001. Obat Asli Indonesia. Cetakan keenam. Dian Rakyat, Jakarta. Hal 57-63.
Setianingrum. 1999. Pengaruh temulawak (Curcuma xanthorrixa Rob) untuk meningkatkan nafsu makan pada penderita Anoreksia primer. FK, Undip. Semarang. 57 hal.
Syafei, D.S., B.B.A. Malik, H. Suherman dan Asnawati. 1995. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Perairan Umum. Dinas Perikanan Propinsi Jambi. Hal 36-38.
DOI: https://doi.org/10.35308/ja.v5i2.6060
Refbacks
- There are currently no refbacks.