ANALISIS EKOLOGI LAMUN DI PULAU RAO, KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT, KABUPATEN PULAU MOROTAI
Abstract
Salah satu sumberdaya alam yang berperan sebagai produsen primer yaitu ekosistem lamun. Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air. Tujuan penelitian menganalisis Komposisi jenis, dan persentase tutupan lamun. Metode penelitian mengunakan transek kuadran 1x1 m. Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil pengambilan data komposisi jenis lamun di 3 stasiun pengamatan menunjukan bahwa ada perbedaan di mana yang tertinggi di temukan pada stasiun III sebanyak 5 jenis dengan jumlah 5 individu jenis, kemudian yang tertinggi ke dua pada stasiun II ditemukan 3 jenis dengan jumlah 3 individu, sedangkan yang paling terendah yaitu pada stasiun I sebanyak 2 jenis dengan total 5 individu. Hasil yang di temukan persen penutupan lamun tertinggi berada pada stasiun I sebesar 36 % dan terendah pada stasiun II sebesar 31%.
Full Text:
PDFReferences
Bengen, DG. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumber daya Pesisir dan Lamun. Institut pertanian Bogor. Bogor.
Brouns dan Heiji. 1991. Ekosistem padang lamun dengan fegetasi campuran. url (21 November 2018).
Effendi, H. 2000. Telaah kualitas air. Managemen sumberdaya perairan. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan. Insitut pertanian bogor. Bogor 259 hal.
Fachrul,M. F.,2007. Metode Sampling Bioekologi. PT Bumi Aksara :Jakarta 208 Hal.
Hasanuddin,R., 2013. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun Enhalus acoroides Dengan Substrat dan Nutrien di Pulau Sarappo Lompo Kab. Pangkep.[Skripsi]. Universitas Hasanuddin.
Hemminga, M. A., dan Duarte. C. m. 2000. Seagrass Ecology. Cambridge: Cambridge University Press. Australia.
Hillman, K., D.J. Walker, A.W.D. Larkum, & A.J. Mc Comb. 1989. Productivity and Nutrients Limitation on Seagrasses. Biology of Seagrasses. Netherland: Elsevier Science Publishers.
Kiswara, W. 1985. Habitat Dan Sebaran Geografik Lamun. Oseana 10(1): 21-30 pp.
Kiswara, W. 2004. Kondisi Padang Lamun (Seagrass) di Perairan Teluk Banten 1998-2001. Lembaga Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Xii+33 hml.
Laevastu T, Hayes ML. 1981. Fisheries oceano-graphy and ecology. Fishing News Books, London. Farnbarn-Surrey England. 199 p.
Merryanto, Y. 2000. Struktur Komunitas Ikan dan Asosiasinya Dengan Padang Lamun Perairan Teluk Awur Jepara. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nonji, A.,2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. 368 Hal
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB.
Odum, E. P. 1971. Fundamentals of ecology. W.B. Sounders Company Ltd., Philadelphia. 474p.
Reswara, T. A. 2010. Struktur Komunitas Lamun di Sekitar Kepulauan Seribu. Skripsi. FPIK. Universitas Padjadjaran.
Reswara, T. A. 2010. Struktur Komunitas Lamun di Sekitar Perairan Kepulauan Seribu. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Setyobudiandy, 1. Sulistiono., Kusmana., S. Hariyadi., A. Damar., A. Sembiring., dan Bahtiar. 2009. Sampling dan Analisis Data perikanan dan kelautan, terapan metode pengambilan dan contoh di wilayah pesisir dan laut. 312 pp.
DOI: https://doi.org/10.35308/jlaot.v2i2.3066
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Sandra Hi Muhammad, Iswandi Wahab, Ismawati Alican
Jurnal Laot Ilmu Kelautan
e-ISSN: 2684-7051 I DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License