Meta Analisis Pengaruh Kedalaman Terhadap Life Form Karang
Abstract
Abstract
Terdapat beberapa faktor fisik dan kimia yang dapat mempengaruhi distribusi pertumbuhan karang diantaranya suhu perairan, kecepatan arus, salinitas, kecerahan perairan, pH, dissolved oxygen (DO), nitrat, fosfat, sulfida, dan TSS . Faktor lingkungan tidak hanya menentukan pola sebaran dan kelimpahan karang, tetapi juga mempengaruhi bentuk morfologi pertumbuhannya. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama yaitu mengetahui sebaran dan kelimpahan karang pada tiap kedalaman, dan menganalisis pengaruh kedalaman terhadap life form karang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan meta-analisis. Analisis data menggunakan uji statistik non- parametrik Mann-Whitney. Data yang digunakan berasal dari data sekunder yang diperoleh dari beberapa jurnal atau karya tulis ilmiah lainnya. Hasil penelitian menunjukkan sebaran dan jenis karang yang ditemukan di seluruh lokasi pengamatan yaitu Acropora Branching, A. Encrusting, A. Submassive, A. Digitae, A. Tabulate, Coral Encrusting, C. Foliose, C. Massive, C. submassive, C. Heliopora, C. Millepora, dan C. Mushroom. Kelompok terumbu karang jenis C. Massive merupakan jenis yang paling mendominasi dengan nilai persentasi sebesar 7,90%. Berdasarkan hasil uji statistik, Z hitung lebih besar dari Z tabel maka H0 ditolak dan dapar disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bentuk pertumbuhan karang terhadap perubahan kedalaman perairan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[UNEP] United Nations Environmental Programme (KE). (2009). Guidelines on Survey And Monitoring Of Marine Litter. Regional Seas Reports and Studies No. 186 IOC Technical Series No. 83. United Nations Environment Programme / Intergovernmental Oceanographic
Commission.
Adiprima, Protecta, K., & Sudradjat, A. (2012). Kajian Kesesuaian Lahan Tambak, Konservasi Dan
Permukiman Kawasan Pesisir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Pesisir
Pangandaran, Jawa Barat). Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB.
Afni, N. (2017). Kondisi Terumbu Karang Di Pulau Samatellu Pedda Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin
Alauddin. Makassar.
Aprillita, R., & Luthfi, O. M. (2019). Studi Hubungan Kecepatan Arus dan Life Form Karang di
Bangsring Underwater ( BUNDER ) Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(1),
–33.
Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Daniel D., & Santosa L. W. (2014). Karakteristik Oseanografis Dan Pengaruhnya Terhadap
Distribusi Dan Tutupan Terumbu Karang di Wilayah Gugusan Pulau Pari, Kabupaten
Kep.Seribu, Dki Jakarta. Jakarta.
Djunaidi S., Sahami F. M., & Hamzah S.N. (2014). Bentuk Pertumbuhan dan Kondisi Terumbu
Karang di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 2(4), 169-173.
Eboh, E. (2009). Social and economic Research Principles and Method. Enugu: African institute
for applied method. www.aiaenigeria.org.
Edwards, A. J. (2010). Reef Rehabilitation Manual. Coral Reef Targeted Research & Capacity
Building for Management Program: St Lucia, Australia.
Ginoga D. A, Katili D. Y., & Papu A. (2016). Kondisi Tutupan Karang di Desa Ratatotok Timur
Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal MIPA UNSRAT. 5(1), 14-19.
Giyanto. (2017). Status Terumbu Karang Indonesia 2017. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi
LIPI.
Graham N. A. J., Chong-Seng K. M., Huchery C., Januchowski-Hartley F. A., & Nash K. L. (2014).
Coral Reef Community Composition in the Context of Disturbance History on the Great
Barrier Reef, Australia. PLoS ONE. 9(7).
Iqbal, T. H. (2014). Keragaman Bentuk Hidup (Lifeform) dan Genus Karang Hidup di Ekosistem
Terumbu Karang Aceh Besar. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan
Perikanan. Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Isdianto, A., & Luthfi, O. M. (2020). Identifikasi Life Form dan Persentase Tutupan Terumbu
Karang untuk Mendukung Ketahanan Ekosistem Pantai Tiga Warna. Briliant: Jurnal Riset Dan
Konseptual, 5(4), 808.
Kolibongso, D., Alfani, H. G., Loinenak, F. A., Sembel, L.,
Purba, G. Y. S. (2024). Pengaruh
Sedimentasi terhadap Tutupan Terumbu Karang di Perairan Arfai, Manokwari, Indonesia.
Jurnal Kelautan Tropis. 27(2), 225-235.
Komyakova V., Munday, P. L., & Jones, G. P. (2013). Relative Importance of Coral Cover, Habitat
Complexity and Diversity in Determining the Structure of Reef Fish Communities. PLOS
ONE. 8(12), e83178.
Manuputty, A. E. W. (1990). Sebaran, keanekaragaman dan komposisi karang batu di perairan
Kabil. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi-LIPI. Jakarta.
Maulana, R. M. (2018). Studi Hubungan Tutupan Terumbu Karang Dengan Kelimpahan Ikan Karang Di Pulau Poncan Gadang Kota Sibolga. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU. Medan.
Nababan, T. M. (2010). Persen Tutupan (Percent Cover) Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur
Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam. Skripsi. Departemen Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan Panneerselvam, R. (2008). Research Method. New delhi: Prentice hall of india limited.
Rosi, F., Insafitri, & Effendy, M. (2016). Persentase Tutupan Dan Tipe Life Form Terumbu Karang
Di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang. Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016 Universitas Trunojoyo Madura, 27 Juli 2016. p. 18–25.
Santoso, D., Karnan, K., Japa, L., & Raksun, A. (2022). Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Dusun Ujung Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis, 16(2), 94– 105.
Stark, N. (2013). Coastal and marine. 1(September), 1–49. http://www.aucklandcouncil.govt.nz/ EN/environmentwaste/researchmonitoring/coastal_marine/Pages/home.aspx
Suharsono. (1984). Pertumbuhan Karang. Pusat Penelitian Biologi Laut. Jakarta: LON-LIPI. Supranto, J. (2002). Statistik Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Suryanti., Supriharyono, & Roslinawati Y. (2011). Pengaruh Kedalaman Terhadap Morfologi
Karang Di Pulau Cemara Kecil, Taman Nasional Karimunjaya. Jurnal Saintek Perikanan. 7(1),
-69.
Tanto, T. A., Nurjaya, I. W., Bengen, D. G., Hartanto, T., & S. Pranowo, W. (2021). Peramalan
Gelombang Laut Dangkal Dan Hubungannya Dengan Sebaran Lifeform Karang Di Perairan
Kota Padang. Jurnal Kelautan Nasional, 16(1).
Tanzil, M. A. (2018). Tutupan Karang Di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Dan Kaitannya
Dengan Kepadatan Acanthaster Planci. Skripsi. Prodi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Thamrin. (2006). Karang: Biologi Reproduksi Dan Ekologi. Minamandiri Press, Pekan Baru, 260
Hlm.
Thovyan, A. I., Sabariah, V., & Parenden, D. (2017). Persentase Tutupan Terumbu Karang Di
Perairan Pasir Putih Kabupaten Manokwari. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik. 1 (1), 67-80. Wahab, I.,
Koroy, K., Lukman, M. (2021). Pengaruh Parameter Fisika terhadap Tutupan Karang
di Perairan Daruba, Morotai. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 27(2), 85-93.
Wanma, M., Manan, J., Loinenak, F. A., & Kolibongso, D. (2022). Variations and Condition of Coral Lifeforms in the Coastal Area of Rendani Airport, Manokwari, Indonesia. Jurnal
Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 6(2), 153–164.
Wan, X., Wang, W., Liu, J., & Tong, T. (2014). Estimating the sample mean and standard deviation
from the sample size, median, range and/or interquartile range. BMC Medical Research Methodology. 14: 135.
DOI: https://doi.org/10.35308/jlik.v7i1.11325
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Anggini Fuji Astuti, Cindy Claudea Hanami, Hawis Madduppa
Jurnal Laot Ilmu Kelautan
e-ISSN: 2684-7051 I DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l l +6282268863033
