IDENTIFIKASI DAN STATUS KONSERVASI HASIL TANGKAPAN IKAN PARI YANG DI DARATKAN DI PPI UJONG BAROH, KABUPATEN ACEH BARAT

asri mahyudi

Abstract


Abstrak

Ikan pari (Batoidea) adalah salah satu jenis ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) yang memiliki tubuh pipih dengan sirip dada yang melebar menyerupai sayap. Ikan pari dapat ditemukan di berbagai jenis perairan laut, mulai dari perairan dangkal hingga laut dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis spesies, jumlah dan status konservasi ikan pari yang didaratkan di PPI Ujong Baroh. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam pengambilan data dengan cara survey dan observasi langsung ke lokasi PPI Ujong Baroh. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian bahwasanya tercat adanya lima jenis spesies ikan pari yang didaratkan di PPI Ujong Baroh seperti, Maculabatis macruraI (pari minyak) Pateobatis uarnacoides (pari pasir) Himantura leoparda (pari macan) Taeniurops meyeni (pari sapi) dan Rhynchobatus australiae (pari kekeh) spesis paling banyak terdapat adalah pari minyak  berjumlah 72 ekor (56%) dan paling sedikit adalah pari kekeh cuma  berjumlah 2 ekor (2%) dan konservasi dari lima spesies jenis ikan pari hanya satu spesies  yang termasuk dalam kategori perlindungi  nasional, yaitu Rhynchobatus australiae (pari kekeh) bersetatus Critical Endangered (CR) menurut IUCN dan Appendix II CITES. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh di Aceh Barat merupakan pusat aktivitas perikanan utama di pesisir Barat Sumatra. PPI ini menjadi lokasi utama pendaratan hasil tangkapan nelayan, termasuk ikan pari yang berasal dari perairan Samudra. Keberadaan PPI ini mendukung aktivitas nelayan setempat yang difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sehingga diharapkan pengelolaan dan pemanfaatannya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan serta mendorong pengembangan sektor perikanan di wilayah aceh barat

Kata Kunci:  Ikan pari, Identifikasi, Konservasi, PPI Ujong Baroh

 


References


Daftar Pustaka

Ahmad, D.K., Fuadi, A., Khairi, I., & Amarullah, T. (2024). Pendaratan Ikan Pari (Batoidea) Pada Musim Barat di PPI Ujung Baroh, Aceh Barat. Bawal: Widya Riset Perikanan Tangkap, 16(1), 45–54. https://doi.org/10.15578/bawal.16.1.2024.45-54

Allen, G. R. (2000). Marine Fishes of South-East Asia: A Field Guide for Anglers and Divers. Periplus Editions.

Biring, S. S. (2011). Pemanfaatan Ikan Pari di Indonesia: Kajian Ekonomi dan Konservasi. Jurnal Perikanan Indonesia, 15(2), 45–56.

Camhi, M., Fowler, S., Musick, J., Brautigam, A. and Fordham, S. (1998). Sharks and their relatives: Ecology and Conservation. IUCN.

Carpenter, K. E. and Niem, V. H. (2001). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Volume 6. Bony fishes part 4 (Labridae to Latimeriidae), estuarine crocodiles, sea turtles, sea snakes and marine mammals (pp. v+–3381). FAO.

Compagno, L. J. (2001). Sharks of the world: An annotated and illustrated catalogue of shark species known to date (Vol. 1). Food & Agriculture Organization.

Cortés, E. (2000). Life history patterns and correlations in sharks. Reviews in Fisheries Science, 8(4), 299–344.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh. (2022). Statistik Konsumsi Ikan Provinsi Aceh Tahun 2021. Banda Aceh: DKP Aceh

Dulvy, N.K., Fowler, S.L., Musick, J.A.,(2014). Extinction risk and conservation of the world’s sharks and rays. eLife, 3:e00590. https://doi.org/10.7554/eLife.00590

Efendi, P. R., Alkadrie, I. T., Dhewi, R. T. and Rick (2018). Jejaring Pemanfaatan Hiu dan Pari di Balikpapan. In: Prosiding Simposium Nasional Hiu Pari Indonesia Ke-2 2018.

Ehrlich, H. (2010). Biological materials of marine origin. Dordrecht: Springer.

Fahmi, & Dharmadi. (2008). Tangkapan ikan pari di perairan Indonesia: Status dan tantangan pengelolaan. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 3(1), 12–25.

Fernando, D., Marimuthu, N., Stevens, G., et al. (2021). Mobulid ray conservation in Southeast Asia: priorities and policy challenges. Marine Policy, 131, 104593.

Hafinuddin, H. and Edwarsyah, E. (2020). Teknologi penangkapan rajungan (Portunus pelagicus spp.) ramah lingkungan dengan bubu kubah di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Available at: https://doi.org/10.35308/JMK.V1I1.2242 (Accessed: [tanggal akses]).

Hebert, P. D., Cywinska, A., Ball, S. L. and DeWaard, J. R. (2003). Biological identifications through DNA barcodes. Proceedings of the Royal Society of London. Series B: Biological Sciences, 270(1512), 313–321.

Heithaus, M. R., Frid, A., Wirsing, A. J. and Worm, B. (2008). Predicting ecological consequences of marine top predator declines. Trends in Ecology & Evolution, 23(4), 202–210.

Henningsen, A. D., & Leaf, R. T. (2010). “An Analysis of the Length–Weight Relationship of Elasmobranchs.” Journal of Fish Biology, 77(3), 703–714.

Hubbs, C. L. and Lagler, K. F. (1967). Fishes of the Great Lakes region. Ann Arbor: University of Michigan Press.

Husaini, U. (2008). Metodologi penelitian sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Ilham, M. and Marasabessy, R. (2021). Perlindungan hiu dan pari dalam CITES dan dampaknya bagi nelayan. Jurnal Hukum Kelautan, 8(2), 67–79.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2020). Status Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP RI.

Khairiah, S. and Muliyadi, M. (2024). Peran sektor perikanan dalam ekonomi masyarakat Aceh Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Maritim, 12(1), 34–47.

Klein‐MacPhee, G. and Collette, B. B. (2002). Righteye flounders: Family Pleuronectidae. In: Bigelow and Schroeder's Fishes of the Gulf of Maine, pp. 560–587.

Last, P.R., White, W.T., de Carvalho, M.R., et al. (2016). Rays of the World. CSIRO Publishing.

Latifah, O. (2022). Peran PPI dalam mendukung perikanan tangkap di Aceh Barat. Jurnal Kelautan, 5(4), 87–102.

Lawson, J.M., Fordham, S.V. Malley, M.P. (2020). Managing elasmobranch bycatch and data-poor fisheries: case studies and tools from around the world. FAO Fisheries Technical Paper, No. 652.

Marasabessy, I. (2021). Identifikasi jenis dan status konservasi ikan pari yang diperdagangkan keluar kota Sorong pada loka pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut Sorong. Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan, 3(1), 290–302.

Marlian, N., Lubis, F., Fithria, D., & Warahmah, A. (2024). Identifikasi Jenis dan Status Konservasi Ikan Pari di Tempat Pelelangan Ikan Rigaih Calang, Aceh Jaya. Jurnal of Aceh Aquatic Science (JAAS), 8(1), 38–48. http://jurnal.utu.ac.id/JAAS

Musick, J. A., Harbin, M. M., Berkeley, S. A., Burgess, G. H., Eklund, A. M., Findley, L. (2000). Marine, estuarine, and diadromous fish stocks at risk of extinction in North America (exclusive of Pacific salmonids). Fisheries, 25(11), 6–30.

Nelson, J. S. (2006). Fishes of the World (4th ed.). John Wiley & Sons

Pauly, D. (2024). The Tyler Prize and the Knowledge Infrastructure. Fisheries, 49(5), 204–206.

Simeon, B. M., Fajri, I., Ula, S., Muttaqin, E., Ichsan, M., Dharmadi, M. A. and Damora, A. (2020). Laporan teknis pemantauan hasil tangkapan hiu dan pari di Provinsi Aceh. Wildlife Conservation Society.

Stevens, J. D., Bonfil, R., Dulvy, N. K. and Walker, P. A. (2000). The effects of fishing on sharks, rays, and chimaeras (chondrichthyans), and the implications for marine ecosystems. ICES Journal of Marine Science, 57(3), 476–494.

Sugiyono, D. P. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta, pp. 170–182.

Sukmaningrum, N., Indriyanti, D. R. and Partaya (2020). Keanekaragaman spesies dan status konservasi ikan hiu dan ikan pari di tempat pelelangan ikan (TPI) Pemalang. Jurnal Biologi, 13(2), 202–209.

Suman, A., Syahrir, M., & Simanjuntak, T. (2019). Komposisi dan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Perairan Barat Sumatera. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 25(2), 127–138. https://doi.org/10.15578/jppi.25.2.2019.127-138

Tumanggor, D. (2022). Ancaman konservasi ikan pari di perairan Aceh Barat. Jurnal Biologi Laut, 7(3), 55–71.

Tumanggor, D.L., Situmorang, D.P., & Zega, G.J. (2022). Persepsi Nelayan terhadap Konservasi Hiu dan Pari di Indonesia. Jurnal Kelautan Tropis, 25(1), 45–55.

Ward, R. D., Zemlak, T. S., Innes, B. H., Last, P. R. and Hebert, P. D. (2005). DNA barcoding Australia’s fish species. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 360(1462), 1847–1857.

Wheeler, A. and Stebbing, P. (1978). Key to the fishes of Northern Europe; a guide to the identification of more than 350 species.

White, W. T., Last, P. R., Stevens, J. D. and Yearsly, G. K. (2006). Economically important sharks and rays of Indonesia. [Place of publication not specified].

White, W., Last, P., Dharmadi, F., Chodrijah, U., Prisantoso, B., Pogonoski, J. and Blaber, S. (2013). Market fishes of Indonesia (Jenis-jenis ikan di Indonesia). Canberra: Australian Centre for International Agricultural Research. (ACIAR Monograph No. 155).

White, W.T., Last, P.R., & Dharmadi. (2013). Elasmobranch biodiversity and conservation in Indonesia. Journal of Fish Biology, 82(5), 1581–1599.

WWF-Indonesia. (2020). Upaya konservasi hiu dan pari di Indonesia. Laporan WWF.

Zuriat, M. A., Thahir, M. S. Baskoro and Gazali, M. (2019). Perbandingan hasil tangkapan pada rumpon tali rafia dan rumpon tradisional di perairan Aceh Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(2), 369–376.




DOI: https://doi.org/10.35308/jaas.v9i2.12766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Journal of Aceh Aquatic Sciences

Jurnal Of Aceh Aquatic Sciences were published by Department of Aquatic Resources, Faculty of Fisheries and Marine Science, Teuku Umar University
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat,Aceh 23681, Indonesia
Contact Person/WA : +6285277554546 | +6281360196859